TEMPO.CO, Michigan - Selain suara, hewan berkomunikasi dengan cara menandai memakai air seni atau kotoran mereka. Hyena pun melakukan hal yang sama, menandai tanah atau rumput dengan kotorannya yang berbentuk pasta. Hyena lain yang mencium "tanda" itu mengenali berbagai informasi mulai dari jenis kelamin, status sosial hingga hasrat untuk kawin. Namun, hyena ternyata butuh bantuan bakteri untuk mengenali aroma-aroma itu.
Keluarga hyena yang cuma punya empat spesies ini tidak bisa memproduksi bau yang bisa digunakan dalam komunikasi. Sebuah studi menemukan bakteri yang tinggal dalam kelenjar penciuman hyena yang memproduksi aroma-aroma itu. Saat komunitas bakteri dalam kelenjar penciuman berkembang, variasi senyawa aroma yang muncul juga berkembang.
Dalam studinya, peneliti Kevin Theis dan koleganya dari Michigan State University mengumpulkan kotoran berbentuk pasta yang dihasilkan hyena bergaris dan hyena totol yang hidup di beberapa lokasi di Kenya. Di laboratorium Michigan State, mereka mengidentifikasi tipe bakteri melalui pemeriksaan gen.
Setelah itu, mereka menganalisis aroma kimia menggunakan teknik mass spectrometry. "Kotoran hyena baunya seperti jerami basah, tapi yang lain mengatakan aromanya seperti sabun murahan," kata Theis seperti dikutip LiveScience.
Indikasi komunikasi mamalia dibantu bakteri...